Laisa bilqis menjaga semangat pasca ibadah ramadan

 Materi ini mengingatkan kepada kita untuk senantiasa mempertahankan dan meningkatkan semangat ibadah kita pasca-Ramadhan. Hal ini bisa dilakukan dengan melakukan tiga hal yakni muhasabah (evaluasi diri), mujahadah (bersungguh-sungguh), dan muraqabah (mendekatkan diri kepada Allah). Dengan tiga ikhtiar ini diharapkan tren positif kualitas dan kuantitas ibadah di bulan Ramadhan bisa di pertahankan dan ditingkatkan di bulan Syawal dan bulan-bulan selanjutnya.  

Selain menguatkan ketakwaan kepada Allah, kita juga wajib untuk senantiasa bersyukur kepada-Nya karena senantiasa terus mendapatkan kenikmatan yang tidak bisa kita hitung satu-persatu. Walau kita, misalnya saat ini sedang menghadapi permasalahan dan cobaan besar dalam kehidupan kita, namun yakinlah, nikmat Allah lebih besar dari masalah dan cobaan yang kita hadapi. Dengan mensyukuri nikmat Allah juga akan mampu merubah kehidupan kita lebih baik di masa mendatang. Karena Allah tidak akan merubah nasib atau keadaan kita sendiri kecuali diri kita yang memiliki tekad untuk merubahnya.


Dari segi bahasa, kata “Syawal” (شَوَّالُ) berasal dari kata “Syala” (شَالَ) yang memiliki arti “irtafaá” (اِرْتَفَعَ) yakni meningkatkan. Makna definisi ini menjadi inspirasi bagi kita untuk terus meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah yang selama bulan Ramadhan cenderung menguat dan meningkat.Kita bisa melihat dan merasakan sendiri bagaimana semangat ibadah kita khususnya, dan umat Islam pada umumnya, lebih tinggi di bulan Ramadhan dibanding dengan bulan-bulan biasanya. Masjid ramai dengan ibadah shalat berjamaah, shalat tarawih, tadarus Al-Qur’an dan berbagai ibadah lainnya baik siang maupun malam. Kuantitas ibadah lain juga meningkat di bulan Ramadhan seperti zakat, infak, dan sedekah di samping ibadah utama di bulan Ramadhan yakni berpuasa.

Tentu semua itu harus dipadukan dengan spirit bulan Syawal dalam bentuk peningkatan kuantitas dan kualitas ibadah. Kita harus berusaha sekuat tenaga agar ‘suntikan’ semangat di bulan Ramadhan bisa ditingkatkan, minimal sama persis di bulan Syawal.

Beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mempertahankan semangat ibadah kita di bulan Syawal dan bulan-bulan ke depannya adalah dengan melakukan Muhasabah, Mujahadah, dan Muraqabah.

Muhasabah adalah melakukan introspeksi diri terhadap perjalanan ibadah di bulan Ramadhan. Muhasabah ini bisa dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada diri kita sendiri tentang: Apa yang telah kita lakukan di bulan Ramadhan? Apakah kita sudah memiliki niat yang benar dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadhan? Apa yang menjadikan kita semangat beribadah di bulan Ramadhan? Pernahkan kita melanggar kewajiban-kewajiban di bulan Ramadhan?. Dan tentunya pertanyaan-pertanyaan introspektif lainnya untuk mengevaluasi ibadah kita selama ini.


Muhasabah ini sangat penting karena akan menjadi pijakan kita untuk melangkah selanjutnya di bulan Syawal. Allah pun sudah mengingatkan kita untuk senantiasa melakukan evaluasi dengan melihat masa lalu kita sebagai modal untuk menghadapi masa depan.

Setelah melakukan muhasabah, selanjutnya kita melakukan mujahadah yakni bersungguh-sungguh dalam berjuang untuk mempertahankan tren positif ibadah bulan Ramadhan. Di bulan Syawal ini, kita harus tancapkan tekad untuk terus melestarikan kebiasaan-kebiasaan positif selama Ramadhan. Perjuangan ini tentu akan banyak menghadapi tantangan, baik dari lingkungan sekitar kita maupun dari diri kita sendiri. Oleh karenanya, kita harus memiliki tekad kuat dan benar agar hambatan dan tantangan yang bisa mengendurkan semangat ibadah kita ini bisa kita kalahkan.

Setelah bermuhasabah dan bermujahadah, selanjutnya kita bisa melakukan muraqabah kepada Allah. Muraqabah adalah upaya kita mendekatkan diri kepada Allah swt. Upaya kita untuk dekat dengan Allah ini akan memunculkan keyakinan di dalam hati bahwa kita selalu dilihat dan diawasi oleh Allah swt. Ketika Allah senantiasa mengawasi kita, maka akan muncul rasa takut untuk melakukan segala hal yang dilarang oleh Allah swt

Semakin kuat tekad kita untuk bermuraqabah, maka secara otomatis akan menjadikan kita sadar bahwa kita sangat lemah dan miskin amal ibadah sehingga akan muncul kesadaran untuk terus melipatgandakan ibadah dan kebaikan kita sebagai wujud penghambaan kepada Allah

Berikut cara agar kita terbiasa bersemangat untuk melakukan ibada ketika menjelang ramadan

1. Puasa Sunah merupakan salah satu amalan yang dianjurkan dilaksanakan pada bulan bulan setelah bulan Ramadhan. Seperti puasa puasa syawal, puasa ayyamul bid, puasa senin/kamis, puasa arofah, puasa asyura, puasa sya’ban atau puasa daud.

2. Rutinitas membaca Al-Quran di bulan Ramadhan bisa menjadi cara tetap bersemangat untuk selalu beribadah kepada Allah. Meskipun intensitas membaca Al-Quran akan berbeda setelah Ramadhan, numan dengan selalu konsisten membaca satu halaman perhari akan lebih mudah. Selain itu, membaca Al-Quran setiap hari akan mendatangkan kebaikan.

3. Bersilahturahmi merupakan salah satu bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Saat seorang muslim akan panjanglah umurnya dan lapang rejekinya. Selain itu, silaturahmi  ini juga memiliki nilai amalan pahala yang besar. Seperti dalam hadis berikut, Rasulullah SAW bersabdaKegiatan bersilaturahmi tentu mudah untuk dilakukan agar tetap bersemangat dalam menjalankan ibadah lainnya.

4. Memperbanyak membaca guna menambah ilmu serta wawasan agamaDalam melakukan setiap hal harus berdasarkan ilmu. Agar apa yang kamu lakukan memiliki dasar dan alasan. Termasuk semangat ibadahmu kepada Allah. Dengan ilmu, kamu tidak akan mudah menanggalkan semangatmu dalam beribadah. Salah satu menambah ilmu dan wawasan agama adalah dengan memperbanyak membaca buku-buku tentang ilmu islam.

5. Menjaga diri dari maksiat Menjaga diri dari maksiat adalah salah satu cara memudahkan kamu menjaga semangat beribadah lho. Karena dengan jauh dari maksiat maka hati menjadi bersih. Hati yang bersih akan selalu dimudahkan dalam menunaikan ibadah dan berbuat baik. So, jaga hati kamu dengan menjaga diri dari maksiat ya.

6. Berdoa kepada Allah, meminta kemudahan Sebagai hamba yang lemah, baiknya di setiap usaha harus diikuti dengan selalu berdoa kepada Allah. Meminta kemudahan dan kelancaran dalam beribadah dan taat kepada Allah. Agar Allah senantiasa meridai niat yang sedang kamu usahakan. Sehingga kemudahan dari-Nya selalu menyertai langkahmu.

7. suka membantu dan mencintai saudara seimanRamadhan mengajarkan kita untuk berempati dan peduli terhadap orang fakir dan miskin lewat infak, shadaqah dan zakat.. Begitu pula untuk saling mencintai dan mengasihi sesama muslim. Maka, pasca Ramadhan kita diharapkan membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan uluran tangan kita, baik saudara kita seiman di tanah air maupun di Palestina, Suriah, Rohingya dan lainnya.

8. Zakat fitrah ini wajib bagi kita dan seluruh anggota keluarga meskipun hanya mempunyai kelebihan makanan untuk malam dan hari Idul Fitri saja. Selain zakat fitrah, beberapa zakat-zakat mal dan sedekah sunnah serta infak, kita salurkan selama bulan Ramadhan. Inilah bentuk tanggungjawab kita dalam menjalankan hablum minannas kita di dalam kerangka menjalankan ajaran agama Islam. Jadi di dalam agama Islam selalu dikenal paket antara hablum minallah dan hablum minannas. Kepedulian kita terhadap sesama manusia merupakan bagian dari manifestasi pelaksanaan ajaran Islam yang semestinya tetap kita hidupkan setelah bulan Ramadhan.

Maka beruntunglah kita yang bisa berpuasa 6 hari di bulan Syawal. Bagi yang belum, masih ada waktu sampai akhir bulan Syawal ini. Mengapa dikatakan beruntung? Karena semangat menahan diri di bulan Ramadhan masih ada dalam diri kita dan kita praktikkan secara kongkret. Pahalanya pun tidak tanggung-tanggung. Sampai-sampai disampaikan dalam sebuah hadis Nabi:Jadi ada tiga latihan, atau tiga semangat dari bulan Ramadhan yang perlu kita pertahankan: Pertama menahan hawa nafsu kita, syukur-syukur jika kita tetap rutin berpuasa; kedua memperbanyak ibadah sunnah; dan ketiga meningkatkan kepedulian kita kepada sesama, kepada yang lebih membutuhkan, apalagi dalam suasana musibah pandemi seperti sekarang ini. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

banten